Tuesday, March 07, 2006

Manajemen oh Manajemen

Tahun ini adalah bertepatan dengan 10 tahun saya bekerja di perusahaan telekomunikasi, sebelumnya saya pernah bekerja pada perusahaan manufaktur Jepang dan sebelumnya lagi di sebuah perusahaan sole agent perangkat instrumen walaupun cuman sebulan. Jadi kalau ditotal saya sudah bekerja selama 11 tahun lebih. Yang menarik adalah motifasi saya begitu keluar dari bangku kuliah. Saya ingin mendirikan perusahaan !!!
Jadi bisa dibayangkan bahwa tujuan utama saya bekerja, adalah belajar manajemen. Namun anehnya sampai sekarang saya hanya seorang staf, tanpa pernah sekalipun merasakan menjadi seorang manager.

Ketika saya bekerja di manufaktur motifasinya juga sama, yaitu belajar manajemen. Namun setelah berjalan sekian lama ( kurang lebih 2 tahun ), saya merasa kecewa dengan kondisi saya waktu itu, sehingga saya memutuskan untuk resign. Dan bergabunglah saya dengan perusahaan telekomunikasi, waktu itu perusahaan telekomunikasi masih menjadi trends. Harapan saya waktu itu adalah mencoba belajar manajemen dalam perusahaan jasa. Namun harapan saya tinggal harapan, karena kesempatan untuk get involve dalam manajemen tetep tidak tercapai sampai hari ini.

Tapi pada akhirnya saya mengucapkan syukur Alhamdulillah, karena saya melihat banyak hal-hal yang diluar kebiasaan ( saya katakan anomali ) dalam manajemen. Itu terlihat saat saya sering ditunjuk menggantikan bos mengikuti pertemuan-pertemuan. Baru saya tahu kalau ternyata mereka (bos-bos red.) tidak lebih baik dari saya. Karena mereka lebih mementingkan keamanan jabatan mereka dibanding dengan kepentingan perusahaan. Kadang mereka malah saling menjatuhkan, bukan saling membantu. Naudzubillah !!! Sulit rasanya saya bisa menerima hal tersebut. Bagaimana bisa perusahaan sebesar ini mempunyai kebanyakan manager yang kerjanya hanya safety player saja alias ABS ( asal bapak senang ). Kadang yang lebih konyol mereka yang sok pintar itu memakai kepintaran mereka untuk membodohi atasannya. Puji syukur kehadirat Alloh swt tak henti-hentinya saya panjatkan, karena saya tidak masuk dalam teritori mereka.

Disini tidak kriterea khusus untuk bisa menduduki jabatan tertentu, sehingga untuk duduk dalam satu jabatan sebetulnya bisa diraih dengan mudah asalkan punya hubungan koncoisme. Malahan ada yang lebih konyol lagi, seseorang dianggap mumpuni untuk jabatan tertentu gara-gara menulis artikel dan artikel tersebut dianggap bagus, tapi saya sendiri sampai sekarang belum pernah membaca artikelnya. Akibatnya banyak pemimpin-pemimpin yang setelah menjabat jabatan tertentu menjadi bingung mau dibawa kemana organisasinya. Jelas ini sangat merugikan perusahaan.

Seharusnya dalam pemilihan seseorang untuk menjabat, harus punya kriterea wajib yang harus dipenuhi. Saya sendiri lebih mengutamakan seseorang tersebut punya visi dan misi, amanah, jujur, banyak mendapat dukungan dari bawahan dan bisa memotivasi. Syarat tersebut mutlak dipenuhi, karena apabila salah satunya tidak terpenuhi, menurut saya seseorang tersebut belum cukup mumpuni untuk menduduki jabatan tertentu.




---oo0oo---

1 komentar:

YLabdo on 8:38 AM said...

Curhat neh.....kawan ? Tapi Alhamdulillah karena kita diluar lingkaran jadi tahu trik2nya. Nah yg jadi pelajaran adalah suatu saat bila kita punya perusahaan jadi tahu cara mengendalikan para manager yg hanya ABS itu.......

Post a Comment

 

Diary Harto :: Stop Dreaming Start Action Copyright © 2009 Gadget Blog is Designed by Ipietoon Blogger Templates Sponsored by Online Business Journal