Wednesday, February 11, 2015

Memanfaatkan Twitter Untuk Usaha

Cara Menggunakan Twitter Untuk Bisnis - Pada artikel kali ini Anda akan mempelajari bagaimana cara memanfaatkan twitter untuk keperluan bisnis Anda. Sebagaimana kita ketahui bersama, twitter adalah salah satu media sosial yang pemanfaatannya cukup banyak di Indonesia, setelah Facebook dan Instagram. 
Selengkapnya -->> cara menggunakan twitter untuk bisnis
Read rest of entry

Saturday, November 28, 2009

Selalu Ada Waktu Untuk Menjadi Penulis Hebat

Assalamualaikum wr wb

Banyak dari kita yang membayangkan bagaimana enaknya menjadi penulis yang bukunya menjadi best seller, diluar negeri karya paling fenomenal adalah Harry Potter nya JK Rowling dimana dari royaltinya saja menurut Majalah Forbes tahun 2005 sudah mencapai 576 Juta Poundsterling (lebih dari US$ 1 Milyar), dari dalam negeri tidak kalah dahsyatnya bagaimana larisnya buku berjudul Ayat-ayat Cinta nya Kang Abik panggilan Habiburrahman El Shirazy. Tetapi tahukah kita bahwa untuk menghasilkan karya-karya yang fenomenal memerlukan pengorbanan yang kita tidak ketahui ? Saya sangat meyakini bahwa kesuksesan mereka tidak datang dengan sendirinya! Mereka memang mempunyai mental sebagai pemenang. Pernahkah kita membayangkan jika karya-karya yang fenomenal tersebut tidak diterbitkan, tetapi hanya ditulis di buku diary pribadi ? Apa jadinya juga jika tidak ada satupun penerbit yang mau menerbitkan karya kita ? Itu baru dari sisi finishing, belum dari sisi penulisan artikel. Ada saja tantangan yang menghadang dalam menulis, seperti bagaimana mengatur waktu antara keluarga dan menulis, kesulitan menuangkan ide menjadi tulisan, menganggap tulisannya kurang bermutu dan sebagainya. Nah, pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi pengalaman bahwa selalu ada waktu untuk menjadi penulis yang hebat. Ya, benar! Secara pribadi saya sedang mengalaminya, kebetulan saya masih memiliki anak balita yang selalu minta ditemenin main sepulang saya menyelesaikan aktifitas di kantor biasanya sekitar jam 19.00 WIB, sedangkan saya berangkat ke kantor biasanya sehabis Sholat Subuh. Walaupun saya belum menghasilkan tulisan yang dibukukan, namun saya aktif menulis di blog pribadi berbagi tentang pengalaman pribadi,motivasi sampai dengan ide bisnis, dan saya berusaha untuk menuliskan ide atau pengalaman paling lama seminggu sekali. Kalau dilihat dari rutinitas saya keseharian, praktis saya hanya bisa meluangkan waktu diatas jam 22.00 WIB setelah anak-anak istirahat, karena anak saya juga membutuhkan waktu saya untuk berbagi, mengajari kakaknya belajar computer dan menemani adiknya bermain. Sibuk bener ya? Diatas jam 22.00 WIB biasanya otak saya sudah sangat lelah, sehingga saya kesulitan untuk menuangkan ide atau pengalaman dalam artikel. Hal ini menyebabkan saya fakum menulis untuk beberapa minggu tanpa solusi yang jelas. Beberapa kali saya merenung untuk mencari solusi yang tepat. Dan akhirnya saya menemukannya ! Yes! Yang menjadi kendala adalah bagaimana mengatur waktu agar win-win solution, sementara saya yakin dengan moto selalu ada waktu untuk menjadi hebat. Resep saya ini boleh dicoba loh ! Apa itu ? Luangkan 5 menit disela waktu untuk menulis, kalau dikumpulin ternyata hasilnya lumayan banyak waktu yang kita luangkan. Yuk kita hitung bersama! 5 menit pertama ketika berangkat ke tempat kerja, 5 menit kedua setelah sholat dhuha, 5 menit ketiga setelah sholat Dhuhur, 5 menit keempat sehabis sholat Ashar dan 5 menit kelima ketika pulang dari tempat kerja. Oh iya bisa ditambahkan, tetapi yang ini optional ya ? Kadang ada yang suka “maaf” ke toilet untuk Buang Air Besar ketika jam kerja, nah ini juga bisa kita manfaatkan. Namun kita harus menyiapkan smartphone untuk keperluan ini. Oke jadi total ada 25 menit kan dalam sehari, itu sudah sangat cukup untuk menjadi satu artikel. Besoknya tinggal dikoreksi bahasa dan penulisannya, lalu besoknya lagi tinggal diposting. Jadi kalau kita komit dengan resep ini, barangkali satu minggu bisa menghasilkan beberapa artikel luar biasa loh. Akhirnya dengan resep ini, saya bisa kembali aktif menulis.

Jika kendala kita adalah waktu, satu kendala sudah teratasi, bagaimana menyelesaikan kendala yang lain ? Alhamdulillah sahabat kita Jonru mempunyai resep yang sangat dahsyat untuk menyelesaikan kendala-kendala tersebut dan dikemas dalam format eBook berjudul CARA DAHSYAT MENJADI PENULIS HEBAT, yang isinya tidak hanya memandu kita menjadi penulis hebat namun sampai bisa menjadi penulis sukses. Buku ini sangat direkomendasikan untuk kita baca dan miliki. Ssstt, ternyata banyak penawaran khusus yang diberikan di eBook ini loh selain harganya yang sangat kompetitif yaitu hanya Rp. 49.500,- juga masih mendapatkan diskon voucher sebesar Rp. 200 Ribu untuk mengikuti Sekolah Menulis Online (SMO). Dan ini kabarnya merupakan voucher diskon terbesar yang pernah diberikan di SMO. Eh, masih ada lagi yang lain loh. Pembeli produk CDMPH akan mendapat modul gratis SMO, mendapatkan bimbingan karir menulis seumur hidup dan didaftarkan dalam kelas SMO free trial. Dan penawaran super dahsyat ini hanya berlaku setiap pembelian eBook CDMPH saja loh, jadi tidak berlaku di versi cetak. Dan ketika versi cetaknya sudah beredar di toko-toko buku, maka otomatis penawaran super dahsyat diatas tidak berlaku lagi. Makanya buruan untuk segera membeli eBook CDMPH.

Jonru juga sudah menyiapkan website resmi Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat, klik di http://www.penulishebat.com, selain itu anda bisa bergabung di fan page nya http://www.facebook.com/penulishebat dan bisa mengikuti twitter nya di http://www.twitter.com/penulishebat

Bermimpi untuk menjadi penulis hebat tidak ada yang melarang, namun sangat dilarang apabila cuma hanya bermimpi dan tidak segera menyadari kekurangan dan kekuatan diri, dengan membeli eBook CDMPH, membaca lalu mempraktekkan serta mendapat bimbingan dari Guru kita Jonru. Bukan tidak mungkin, jika 2 atau 3 tahun mendatang saya menjadi salah satu penulis hebat di Indonesia bahkan di dunia. Amien.

Wassalamualaikum wr wb

Read rest of entry

Saturday, November 21, 2009

Menulis vs Mencatat

Assalamualaikum wr wb.

Pada posting kali ini saya akan share artikel tentang Menulis vs Mencatat, banyak motivator yang menyamakan antara menulis dan mencatat. Mereka mengelompokkan menulis sebagai kegiatan otak kiri, seperti yang kita ketahui bersama bahwa otak kiri cenderung monoton, logika, matematis, hafalan, serial dan sebagainya. Berbeda dengan otak kanan yang cenderung lompat-lompat dan kreatif.

Menulis memang berbeda dengan mencatat, yuk kita bahas satu per satu. Seperti sudah kita ketahui bersama bahwa mencatat adalah suatu kegiatan y
ang tanpa mengandalkan kreativitas. Mengapa ? Karena apa yang kita tulis adalah apa yang kita dengar saat itu, sehingga kegiatan ini termasuk hafalan dan merupakan kategori otak kiri.
Sedangkan saat menulis, dari kita semua pasti sudah pernah mendapatkan pelajaran mengarang sewaktu sekolah. Betul ? Apa yang kita tulis bermacam-macam, bisa karena pengalaman bisa juga karena pernah membaca buku dan hafal isinya, maka isi buku tersebut yang kita jadikan bahan tulisan. Tetapi kecenderungan orang menulis adalah berusaha untuk kreatif menciptakan tulisan dengan versi sendiri. Nah, ini adalah kegiatan otak kanan bukan ? Setuju ?
Oke, sekarang yang menjadi bahan renungan adalah bagaimana agar otak kanan kita bisa terasah. Karena selama ini otak kiri lah yang banyak dieksplor!
Sebetulnya kreativitas dapat dilatih, tergantung dari masing-masing pribadi ingin mencobanya atau tidak ? Paling sederhana adalah cobalah untuk merusak rutinitas anda! Bukan dalam konotasi negatif lo! Namun yang aktivitas yang positif, misal kebiasaan anda yang cowok dalam menaruh dompet ada disebelah kanan, coba pindahkan ke kiri. Kalau anda bepergian, cobalah untuk senantiasa mencari rute yang berbeda antara pulang dan perginya. Nah, ini baru permulaan loh! Selanjutnya tinggal diaplikasikan dalam aktivitas yang lebih terlihat seperti menulis, menggambar dan sebagainya. Setelah menjadi kebiasaan akan lebih mudah.

Selamat mencoba...

Wassalamualaikum wr wb.
Read rest of entry

Saturday, August 22, 2009

Stop Dreaming Start Action

STOP DREAMING START ACTION

Assalamualaikum wr wb.

Pada artikel kali saya akan mencoba menulis mengenai slogan Stop Dreaming Start Action, serta membedah bagaimana seharusnya kita memulai suatu Action langkah demi langkah. Stop Dreaming Start ActionDreaming bisa diartikan sebagai angan-angan atau cita-cita atau impian dari kita di masa mendatang. Sudah selayaknya setiap manusia memiliki dreaming, namun mengapa tidak semua cita-cita menjadi kenyataan dalam hidupnya? Apa yang membedakan dreaming yang menjadi kenyataan kelak dan dreaming yang tidak menjadi kenyataan ? Yang membedakan adalah fokus seseorang dalam mewujudkan mimpi melalui action tentunya. Banyak orang bercita-cita ingin sukses di masa depan, namun anehnya mereka tidak mempersiapkan langkah atau action menuju ke arah kesuksesan.

Beberapa waktu yang lalu (tahun 2006), saya pernah memberikan coaching berupa motivasi kepada rekan saya, dimana dia ingin sekali mencoba tantangan baru (marketer) di luar skup pekerjaan yang sekarang ditekuni. Namun dia sama sekali tidak pernah berusaha atau mempersiapkan langkah untuk menjadi marketer. Dalam hal ini, untuk bisa pindah bagian memang harus dibicarakan antara atasan bagian yang dituju dan atasan bagian yang lama, atau menunggu kebaikan atasan kita dalam mempromosikan kita (sampai kapan ?). Ini merupakan salah satu usaha untuk bisa mencapai apa yang dia cita-citakan, selain tentunya harus mau belajar tentang hal yang berhubungan dengan marketing. Kepadanya saya pernah menganalogikan dengan cerita berikut : "saat kita ingin pergi ke suatu tempat, sebagai contoh kita ingin pergi ke Mangga Dua, namun karena hanya sebatas ingin dan tidak ada usaha untuk berangkat ke Mangga Dua, maka kita tidak akan pernah sampai ke tujuan". Tidak heran, sampai sekarang (tahun 2009) pun dia belum juga pindah bagian.

Slogan Stop Dreaming Start Action sangat pas buat orang-orang yang ingin lebih sukses di masa depan. Slogan tersebut cocok buat siapapun tanpa terkecuali, anak sekolah, mahasiswa, karyawan, atau pengusaha sekalipun. Slogan tersebut bukan melarang kita untuk berhenti bercita-cita atau bermimpi ! Bercita-cita atau bermimpi tidak bisa dilarang atau dihentikan, namun jika hanya bercita-cita tanpa melakukan usaha atau Action maka cerita yang saya contohkan diatas akan menjadi bagian dari hidup anda ! Apabila kita mempunyai beberapa impian atau dreaming yang ingin di raih, cobalah pilah-pilah mana yang lebih dahulu diprioritaskan! Langkah selanjutnya adalah fokus pada dreaming yang akan diraih, berapa lama kita targetkan untuk meraih impian itu, tentukan apa strategi atau action yang digunakan untuk meraih impian tersebut.

Ketika akan memutuskan Stop Dreaming Start Action biasanya kendala yang muncul adalah bingung memulai action nya dari mana? Oke, ingat ilmu yang diajarkan oleh Aa Gym yaitu 3M! Mulailah dari yang kecil, Mulailah dari diri sendiri dan Mulailah dari sekarang. Mulailah dari yang kecil bisa diartikan dengan memulai Action dari yang paling sederhana, karena tidak ada langkah yang besar tanpa kita memulainya dari yang kecil. Mulailah dari diri sendiri diartikan sebagai optimalisasi kemampuan diri, cobalah mindset anda dirubah untuk bisa menjadi bagian dari kesuksesan. Mulailah dari sekarang adalah segeralah dengan tidak menunda-nunda langkah atau action.

Perkembangan internet yang luar biasa seperti sekarang ini telah banyak membuka peluang orang untuk sukses, dari yang tadinya bukan siapa-siapa, setelah mengenal internet bisnis menjadikan mereka sangat terkenal dan bahkan mempunyai income yang tidak terbatas dari internet. Dari Indonesia salah satunya adalah Joko Susilo, dimana beliau melalui formula bisnis nya berhasil merubah pandangan orang-orang mengenai bisnis melalui internet, selain berhasil merubah pandangan orang, beliau juga telah berhasil membuat member sukses menjalankan bisnis melalui internet. Mengapa saya menghubungkan slogan Stop Dreaming Start Action dengan internet? Ya, bagi anda yang baru mau melakukan Action, dengan adanya internet akan memudahkan langkah anda selanjutnya. Apa yang bisa anda lakukan dengan internet:

  • Searching informasi atau artikel melalui google, yahoo atau MSN tentang
    • tips bagaimana memulai action
    • action apa yang paling sesuai dengan kondisi anda saat ini
  • Berlangganan atau subscribe ke beberapa milis (yahoogroups) yang berisi tentang langkah atau kisah sukses, motivasi atau bisnis
  • Mengikuti jejaring sosial atau social networking seperti facebook, twitter, myspace dan sebagainya yang bisa anda manfaatkan untuk bertukar informasi bahkan sampai menjual produk anda
  • Memonitor forum-forum diskusi di internet

Singkatnya dengan adanya internet tidak ada lagi kata-kata yang melemahkan diri sendiri ! Seperti masak saya bisa sesukses dia atau wajar dia sukses dia kan pekerja keras dan sebagainya. Kumpulkan informasi dan jaringan pertemanan sebanyak-banyaknya karena itu merupakan modal awal dari action anda.

Dari tulisan diatas untuk menjalankan slogan Stop Dreaming Start Action dapat dijelaskan secara singkat sebagi berikut :

  • Apa goals (dream) anda ? Apabila ada lebih dari satu goal yang ingin dicapai, maka berlaku skala prioritas.
  • Buat timeline plan, berapa lama anda butuhkan untuk meraih goal tersebut, dan breakdown menjadi timeline yang lebih kecil. Misal waktu untuk meraih goal ditargetkan 5 tahun, coba anda breakdown menjadi per tahun, per kuartal dan sebagainya
  • Buatlah strategi sesuai dengan timeline yang sudah dibuat
  • Ingat prinsip 3M, mulai dari yang kecil, mulai dari diri sendiri dan mulai sekarang juga
  • Gunakan media internet untuk me leverage atau mengungkit dreaming anda, sehingga dreaming anda bisa cepat tercapai dengan resiko yang minim.
  • Fokus terhadap semua langkah yang sudah anda buat, evaluasi jika langkah anda tidak sesuai dengan target dan sesegera mungkin membuat alternative action nya.
  • Percaya atau yakin jika langkah yang anda buat akan berhasil
  • Berdoa atau tawakal, sandaran vertical sangat penting dalam mendukung kesuksesan anda.

Setelah goal atau dream anda tercapai jangan terlalu terlena, anda harus menantang diri anda untuk mewujudkan dream anda yang ke-2, ke-3 dan seterusnya, jangan sampai anda terjebak dalam kondisi yang nyaman.

Selamat mencoba. Salam sukses mulia

Wassalamualaikum wr wb

Read rest of entry

Monday, August 17, 2009

The New Marketing Way : The Power of Sharing and The Power of Giving

Assalamualaikum wr wb

Pada posting kali ini, saya ingin berbagi cerita dengan pembaca semua. Kisah yang saya ceritakan ini adalah nyata dialami oleh seorang kawan baik saya yang kebetulan bekerja di sebuah perusahaan jasa telekomunikasi terbesar di negeri ini. Sebut saja namanya Mister T, beliau bekerja di perusahaan tersebut sudah cukup lama kurang lebih hampir 15 tahun dengan latar pendidikan teknis. Maka tidaklah mengherankan jika beliau di perusahaan tersebut menangani atau mensupport tim teknis. Kurang lebih selama 12 tahun beliau bergelut di teknis sebelum akhirnya beliau mencari tantangan baru di pemasaran. Ok, tidak ingin berpanjang lebar, saya akan segera ceritakan kisah beliau, dan mudah-mudahan bisa menjadi inspirasi bagi temans pemasaran.

Kisahnya bermula ketika beliau ditunjuk untuk memimpin suatu department yang baru terbentuk, dan sedang menjadi pembicaraan di perusahaan tersebut. Namanya department baru, maka belum ada strategi yang baku dalam menjalankan visi dan misi department tersebut. Sangat wajar jika beliau juga belum tahu benar apa yang harus dilakukan. Beliau hanya dibekali beberapa SDM dan alur bisnis yang belum sempurna. Jelas ini merupakan tantangan tersendiri baginya. Apa yang pertama wajib dibenahi ? Yang beliau lakukan adalah membuat teamwork yang solid dan nyaman dalam menjalankan tugas keseharian. Beliau melihat banyak sekali miss information antara department nya dan kantor-kantor perwakilan di daerah. Banyak juga ketidakjelasan tugas antara department dan kantor perwakilan. Ini yang pertama disentuh oleh beliau. Jadi lebih ke pembenahan sistem organisasi. Bagaimana dengan target yang dibebankan ke department oleh pemimpin cabang dan pemimpin wilayah, apa strategi yang pas dan sesuai ? Sehingga angka-angka tersebut bisa dilampaui. Nah, cara beliau inilah yang ingin saya bagikan ke anda semua, karena Out of The Box, tidak semua orang setuju dengan konsepnya, namun hasilnya nyata. Bisa diukur secara kualitatif dan kuantitatif, dengan parameter yang sangat jelas.
Apa yang beliau lakukan memang belum pernah dilakukan oleh orang lain, namun apa yang dilakukan bukanlah seperti konsep pemasaran pada umumnya yang senantiasa mengandalkan strategi bagaimana produk bisa di deliver ke customer. Pada awalnya, beliau cukup mengalami kesulitan dalam memenuhi target yang dibebankan. Seperti yang sudah saya singgung diatas, belum ada strategi yang pas untuk mencapai target tersebut, karena department tersebut masih baru. Sehingga yang ada adalah metode trial and error, suatu metode yang sangat beliau benci.
Terinspirasi oleh dakwah ustadz Yusuf Mansyur pemilik wisatahati.com, beliau mencoba untuk mengaplikasikan apa yang disampaikan ustadz Yusuf dalam pekerjaan beliau. Ini adalah sesuatu yang bisa dilakukan tanpa memerlukan budget yang besar, yang menjadi kendala saat itu adalah SDM. Dalam memperlancar misi beliau, setiap hari Selasa beliau lakukan pembekalan kepada anak buahnya. Keberadaan department mulai saat ini harus berubah cara berpikirnya (mindset), bukan hanya sebagai koordinator dari rekans di kantor perwakilan namun lebih ke problem solver bagi rekans di kantor perwakilan. Inilah yang beliau kondisikan seperti itu, konsepnya dikenal sebagai the power of giving. Dimana sebagai pribadi kita sangat diajurkan untuk memberi kepada sesama makhluk ciptaan Nya, dan Alloh swt akan membalasnya berlipat ganda. Prinsip yang sama coba beliau terapkan dalam organisasi perusahaan, dan perlahan namun pasti mulai terlihat hasilnya. Memang tidak semudah membalikkan tangan, bahwa semua membutuhkan proses dan proses pasti membutuhkan waktu. Beliau tidak hanya mengenalkan the power of giving, namun juga sekaligus memperkenalkan the power of sharing. Untuk yang terakhir, inilah yang ternyata membuat teamwork menjadi lebih solid dan merasa nyaman karena mendapat support yang tiada henti. Semua lini organisasi merasakan kekuatan the power of sharing.
Setelah teamwork merasakan spirit yang sama, kini giliran beliau campaign dua slogan tersebut ke target market. Bukan lagi menjual suatu produk ke pasar, namun lebih menonjolkan keberadaan manfaat yang bisa diberikan kepada customer. Memaksa customer untuk membeli produk dengan berbagai gimmick adalah kemenangan sesaat, karena setelah gimmick berakhir atau ada penawaran produk yang lebih menarik dipastikan customer akan memalingkan ke produk yang lain. Jadi intinya adalah customer membeli produk adalah suatu efek dari suatu proses yang panjang, yaitu peran prinsipal dalam memberi manfaat dan membantu kesulitan atau sebagai problem solver bagi customernya. Inilah yang selalu beliau tekankan dalam FGD bersama customer dan calon customer. Dalam FGD, beliau tidak pernah menyinggung bahwa customer harus membeli produk namun sangat menekankan keberadaan prinsipal yang bisa menjadi hero bagi customer.
Hasil yang dicapai oleh beliau memang tidak jauh dari apa yang diajarkan oleh ustadz Yusuf Mansyur, yaitu rahasia sedekah dimana 1 kebaikan akan dibalas 10 kebaikan. Intinya apa yang dihasilkan beliau saat ini merupakan kelipatan 10x nya, sesaat sebelum beliau bergabung.
Apakah anda terinspirasi dan akan mencoba di perusahaan anda ?

Salam Sukses...

Wassalamualaikum wr wb

Read rest of entry

Monday, July 27, 2009

Time is Not Money

Assalamualaikum wr wb

Saya yakin tentunya anda sering mendengar slogan time is money, malahan bisa jadi itu jadi tujuan hidup anda sekarang. Namun, pernahkah anda merenungkan kenapa Barat menggunakan slogan ini dan menggembar-gemborkan ke seluruh dunia. Terus terang saya sendiri tidak tahu pasti kapan untuk pertama kalinya slogan ini dikumandangkan dan dipopulerkan oleh siapa. Saya pribadi kurang setuju dengan slogan tersebut, hal apa yang membuat saya kurang setuju ? Inilah yang ingin saya ungkapkan disini.

Dalam ajaran Islam, jelas-jelas salah satu ayat Alqur'an menyebutkan bahwa "Tidak aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk menyembahKu". Dan ada ayat lagi yang artinya "Demi waktu, sesungguhnya manusia dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh dan nasehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran". Kalau mau lebih detil, banyak sekali ayat Alquran yang bersumpah terhadap waktu. Artinya memang sebagai ayat suci, Alquran ingin memberitahu atau memperingatkan kepada manusia bahwa waktu adalah sangat berharga, sedikit sekali kita lengah maka akan celakalah kita. Kembali lagi ke tema time is money. Slogan tersebut memang dihembuskan oleh Barat, agar manusia lalai terhadap kodrat penciptaanya. Dengan menerapkan time is money dalam kehidupan, tanpa terasa memasuki alam bawah sadar bahwa waktu adalah uang! Segala sesuatunya diukur dengan uang, status sosial, gaya hidup, ukuran sukses tidaknya seseorang dan sebagainya tolok ukurnya adalah uang. Apa yang terjadi selanjutnya ? Sadar atau tidak, kompetisi yang fair bukan lagi yang dicari, namun uanglah yang dicari. Atau ketika meeting sedang seru-serunya dan saat itu pula datang waktu menunaikan ibadah Sholat, kira-kira apa yang diprioritaskan ? Jawaban ada di benak anda masing-masing. Pernah pula saya mengikuti pelatihan leadership yang menggunakan bungkus agama, trainer meminta maaf kepada peserta training untuk mengundurkan jadwal Sholat. Yang menjadi pertanyaan adalah siapa yang mengatur silih bergantinya siang dan malam ? tentunya Alloh swt, Yang Maha Perkasa dan Maha Pengatur, kenapa trainer meminta maaf kepada peserta training karena mengundurkan jadwal Sholat, harusnya trainer takut kepada Alloh swt. Karena Dia lah yang mengatur silih bergantinya waktu. Sehingga kalau mau merenung sejenak, kenapa kita tidak bisa maju seperti jaman keemasan Islam ? Ya jelas, karena manusia sekarang cenderungnya mencari uang, sehingga tidak terjadi keseimbangan antara investasi di dunia dan di akherat. Segala aturan yang Alloh firmankan dalam kitab suci Alquran tidak pernah lagi dilihat (dibaca) apalagi diimplementasikan!

Dunia semakin maju, ilmu pengetahuan semakin tinggi namun sayangnya tidak diikuti oleh kemajuan aqidah dan akhlak manusia. Oleh sebab itu, tidaklah mengherankan jika Amerika Serikat yang dijadikan kiblat ekonomi oleh sebagian besar negara di dunia luluh lantak ekonominya mulai 2008. Apa yang menyebabkan AS yang begitu perkasa mata uangnya (US$) di seluruh dunia ini bisa terpuruk ? Ya, karena prinsip mereka tidak lain dan tidak bukan adalah time is money. Sehingga apapun yang diusahakan goalnya adalah uang, tanpa melihat (tidak peduli) prosesnya. Ternyata banyak manipulasi keuangan di sana dan ini berakibat dengan datangnya badai krisis ekonomi global. Ironisnya, hampir 95% negara-negara didunia menggunakan mata uang US$ untuk bertransaksi, secara langsung maupun tidak mengakibatkan krisis tersebut menyerang negara-negara yang menggunakan mata uang US$ dalam perdagangannya.

Dengan gambaran yang begitu gamblang dan sederhana, apakah time is money bisa dijadikan slogan dalam hidup anda ? Yang seharusnya bagaimana slogan yang benar ? Slogan itu harusnya menjadi time is sharing and helping others, jadi waktu adalah untuk berbagi dan membantu sesama. Uang akan datang dengan sendirinya ketika kita mau memberikan yang terbaik untuk membantu orang lain. Atau dengan kata lain uang hanyalah efek dari kesolehan kita.

Wassalamualaikum wr wb
Read rest of entry

Monday, July 06, 2009

Dapatkah Pelanggan Loyal Diciptakan ?

Assalamualaikum wr wb.

Pertanyaan tersebut seketika meluncur, apa iya pelanggan kita benar-benar loyal dengan produk yang kita jual ? Kalau benar bisa bagaimana caranya ? Dengan kondisi seperti sekarang ini, mempertahankan customer yang loyal menurut saya jauh lebih baik ketimbang mengejar customer yang baru, yang belum tentu teruji tingkat keloyalannya ! Lalu bagaimana caranya agar kita bisa mendapatkan loyal customer ?

Ok, dalam postingan kali ini akan dibahas secara khusus mengenai bagaimana kita bisa men create our loyal customer ? Bagi yang bekerja di bagian pemasaran, kata-kata target untuk mendapatkan pelanggan baru bukanlah hal yang baru, biasa, malahan itu sudah menjadi makanan sehari-hari :). Tetapi yang menjadi pertanyaan adalah dapatkan kita memberikan target itu kepada customer kita ? Jawabannya pasti No alias tidak bisa. Kita tidak bisa memaksakan our customer membeli produk kita (memberi target beli setaip bulannya), kalau hal ini tetap dilakukan apa yang akan terjadi ? Pelanggan akan merasa tidak nyaman, dan malah akan beralih ke kompetitor kita.
Alhamdulillah saya mempunyai experience yang bagus untuk di share, ini bukan cerita hayalan karena ini fakta dan saya bersama tim pernah melakukan survey langsung ke pelanggan. Ketika itu, kami sedang melakukan roadshow ke daerah-daerah untuk melakukan survey bagaimana distribusi produk kita di pasar. Kebetulan perusahaan kami menggunakan metode channeling yang terpisah dengan perusahaan alias menggunakan distributor untuk mendistribusikan produk di outlet-outlet. Nah dari beberapa outlet yang disampling untuk didatangi, mereka semua mengatakan senang apabila ada dari prinsipal yang mau memperhatikan mereka. Inilah jawaban yang selama ini kami cari, ternyata mereka tidak melulu mencari untung saat menjual produk kita, namun mereka juga sangat ingin diperhatikan oleh prinsipal. Karena dengan metode seperti itulah akan terbentuk ikatan emosional yang kuat antara prinsipal dan outlet.
Berdasarkan survey di lapangan tersebut, akhirnya manajemen memutuskan untuk mengadakan pelatihan kepada outleters mengenai manajemen arus kas, survival dan outbond. Dalam materi pelatihan tersebut tidak satupun mengharuskan mereka untuk menjual produk kita, tidak ada satu pun target agar mereka jualan produk kita. Hal ini membuat mereka sangat nyaman dalam mengikuti pelatihan tersebut. Acara ini diselenggarakan dalam 3 hari 2 malam, singkat cerita dalam perjalanan pulang menuju kampung halaman masing-masing yang ada di benak mereka hanyalah perasaan puas dengan acara yang telah diselenggarakan oleh kami. Tidak ada satupun yang komplain, padahal mereka harus meluangkan waktu khsusus untuk mengikuti pelatihan ini. Maklum kebanyakan dari mereka masih self employee (walau judulnya adalah pengusaha atau pemilik outlet), ya pemilik ya merangkap karyawan juga.
Nah apakah efeknya (mereka menjual produk kita lebih banyak ketimbang kompetitor) seketika ? Tentu tidak ! Tetapi kami sangat yakin, apa yang telah kita berikan kepada mereka akan membekas (selalu teringat) dengan produk kita. Kami tetap memonitor performance mereka dalam menjual produk kita tanpa mereka ketahui, secara overall distribusi produk kita jauh lebih baik dibandingkan sebelum diadakan pelatihan tersebut. Tolok ukur keberhasilan yang lain adalah setelah setahun kemudian, ternyata nama saya paling diingat oleh para pemilik outlet dan menanyakan kepada saya secara tidak langsung kapan acara semacam itu kembali diselenggarakan.

Contoh diatas adalah salah satu aplikasi men create our loyal customer, yaitu lebih membangun kedekatan, bicara dari hati ke hati, tidak perlu memberi mereka target untuk menjual, jadilah problem solvent (produk kita) bagi mereka dan terakhir buatlah mereka bangga ketika berhasil menjual produk kita.

Era top-down targetting buat customer sudah bukan eranya lagi, eranya sekarang adalah bagaimana mempertahankan existing loyal customer dan biarkan mereka menjadi free marketer kita (gartis). Baca juga artikel saya sebelumnya,
memenangkan market share tujuan utama ?

Sekarang anda yakin, bahwa loyal customer bisa kita ciptakan ?

Salam Sukses

Wassalamualaikum wr wb
Read rest of entry
 

Diary Harto :: Stop Dreaming Start Action Copyright © 2009 Gadget Blog is Designed by Ipietoon Blogger Templates Sponsored by Online Business Journal