Monday, March 13, 2006

Karyawan = Terjajah

Kenapa judulnya Karyawan = Terjajah. Berikut saya sampaikan uraian berdasarkan pola pemikiran saya.
Percaya tidak ? dengan memilih menjadi karyawan berarti siap-siap hidup terjajah ! Pingin bukti ! OK. Dengan senang hati saya buktikan bahwa pernyataan diatas benar adanya.

Sesaat setelah manager HRD menyatakan bahwa kita dinyatakan lulus dan diucapkan selamat bergabung dengan PT. XYZ, dengan gaji untuk 3 bulan pertama adalah Rp. X ,- itu baru 90% nya. Wah betapa bangganya kita ! Diterima di salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia, gimana tidak bangga. Tapi begitu masuk hari pertama kita sudah terkekang dengan beberapa peraturan yang hukumnya mutlak harus dilaksanakan. Jika peraturan tersebut tidak sesuai dengan keinginan kita ( positif ), dengan sangat terpaksa kita rela mengalahkan keinginan kita demi mematuhi peraturan perusahaan. Pendeknya, semakin kita patuh dengan peraturan perusahaan maka karir kita akan aman. Jam masuk kantor dan jam pulang kantor pun harus dipatuhi peraturannya.

Tak terasa telah memasuki setahun bergabung dengan PT XYZ, karena prestasi yang bagus serta selalu menaati peraturan maka perusahaan memberikan penghargaan dan sekaligus promosi. Bangga ? Sudah pasti. Dalam hati bergumam "inilah buah karyaku selama setahun bergabung". Seiring dengan promosi jabatan, tuntutan perusahaan pun semakin bertambah. Bahkan seringkali kita lupa waktu, demi mengejar karir. Pulang larut malam pun tidak menjadi masalah, asalkan perusahaan memberikan timbal balik yang sesuai. Nah, situasi seperti ini jamak dialami oleh para pekerja atau karyawan, dimana mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk mendedikasikan seluruh kemampuannya untuk perusahaan. Padahal mereka tidak sadar bahwa perusahaan sebetulnya take advantage yang luar biasa dari orang-orang semacam ini.

Semakin tinggi jabatan semakin banyak pula tuntutan perusahaan. Bahkan di beberapa perusahaan multinasional tidak memberikan fasilitas lembur kepada karyawan yang telah menduduki jabatan tertentu. Dengan kata lain, lembur mereka tidak dibayar. Alasan perusahaan apalagi kalau bukan dedikasi. Tetapi seseorang yang bermental karyawan akan dengan sukarela melakukan hal itu. Tanpa sadar, karyawan telah banyak diperas oleh perusahaan. Bahkan keluarga dirumah bisa dikalahkan, "hanya" demi kepentingan kantor. Sangat Ironis bukan ? Apapun yang diberikan oleh perusahaan tidak bisa mengcover seluruh kebutuhan karyawan. Mulai dari waktu yang digunakan, kesehatan, pemikiran dan tenaga. Gaji dan fasilitas sangatlah terbatas, jikalau ada kenaikan berkala pun belum bisa menggantikan jerih payah, pengorbanan seorang karyawan.
Jadi tidak salah kalau menjadi karyawan berarti siap-siap terbelenggu dengan peraturan, atau dengan kata lain seorang karyawan tidak memiliki kebebasan atau menjadi karyawan = terjajah.


---oo0oo---

0 komentar:

Post a Comment

 

Diary Harto :: Stop Dreaming Start Action Copyright © 2009 Gadget Blog is Designed by Ipietoon Blogger Templates Sponsored by Online Business Journal