Monday, February 09, 2009

Sukseskan Orang Lain, Selanjutnya Baru Kita

Assalamualaikum wr wb.

Saya ingin berbagi cerita tentang pengalaman saya beberapa tahun yang lalu, tepatnya di bulan-bulan Agustus 1994. Ya, waktu itu saya masih kuliah dan harus menyelesaikan tugas akhir yaitu membuat prototype rangkaian elektronik. Kebetulan saya mengambil program studi D3 Elektronika. Saat itu deadline untuk mengikuti ujian tugas akhir begitu mepet, sedangkan saya sendiri belum menyelesaikan prototype nya. Malahan saya kebanjiran "order bantuan" dari rekans senasip. Pikir saya saat itu, biarlah mereka saya bantu dan selesai prototype nya duluan baru saya kemudian. Dan memang benar, kalau tidak salah ada 3 atau 4 proyek rekan saya yang bisa saya bantu. Sedangkan saya sendiri masih mengalami masalah di "programing" nya. Waktu itu saya hanya bisa berdoa sambil menunggu keajaiban dari Sang Maha Kuasa Alloh swt. Karena semua rangkaian sudah diteliti ulang dan seharusnya bisa bekerja sesuai dengan teori. Bahkan dosen pembimbing saya juga membantu menganalisa tugas akhir saya. Sampai akhirnya minggu terakhir pendaftaran, proyek saya belum juga berjalan sesuai teori. Tetapi saya tetap memberanikan diri untuk mendaftar, saya masih yakin tiba saatnya nanti prototype nya bisa bekerja sesuai dengan teori. Sambil terus melakukan pengecekan dan analisa terhadap prototype nya dan berdoa. Tak disadari ketika ujian tugas akhir kurang dari 3 hari, prototpe saya bisa bekerja. Alhamdulillah...
Saya tidak pernah sadar, keberhasilan itu sebetulnya karena kebetulan atau karena memang pertolongan Alloh swt.
Begitu saya dinyatakan lulus, tidak lama setelah wisuda atau tepatnya 2 bulan setelahnya saya diterima bekerja di Jakarta. Dan prinsip mensukseskan orang lain ini terus saya terapkan di dunia kerja, saat itu saya masih bekerja di perusahaan Manufacturing. Beberapa bawahan saya, yang tadinya tidak mengetahui apa-apa tentang elektronik, perlahan bisa troubleshooting rangkaian elektronik. Ketika saya jenuh, saya ingin pindah kerja karena saya kurang menikmati suasana kerja di Manufacturing! Ketika sudah sampai puncak kejenuhan saya, tiba-tiba Alhamdulillah saya bisa diterima bekerja di perusahaan telekomunikasi.
Prinsip mensukseskan tetap saya terapkan di pekerjaan yang baru. Saat itu, kebanyakan orang tidak terbuka dengan pengetahuan telekomunikasi. Update knowledge nya tidak pernah disebarluaskan, saya berikrar dalam hati. "Kalau saya sudah menguasai ilmunya, Insya Alloh akan saya sebar luaskan". Dan, itu benar-benar terjadi ! Saya menguasai Ilmunya dan mulai menyebarluaskan ilmu itu ke teman-teman sekerja.
Sampai disini saya masih belum tahu kalau hal tersebut diajarkan Rasulullah SAW. Karena waktu itu yang saya percayai adalah ketika kita mau berbagi ilmu, maka ilmu kita akan bertambah.
Nah, pertanyaannya sekarang apa sih yang diajarkan Rasulullah SAW ?
Suatu ketika,
saat bersama sahabat-sahabatnya, Rasulullah SAW membawa roti. Sahabat-sahabat yang terlihat lapar dipersilahkan Rasul untuk mengambil roti tersebut. Sahabat melihat Rasulullah juga terlihat lapar, seketika menolak tawaran tersebut. Namun, Rasulullah tetap mempersilahkan sahabat-sahabatnya makan roti tersebut duluan. Biarlah kalian, sahabat-sahabatku makan duluan baru saya belakangan. Kalau kalian lapar biarlah saya yang terakhir merasakan kenyang, demikian prinsip Rasul. Mendahulukan ummatnya daripada dirinya sendiri. Dengan prinsip yang sama namun context yang berbeda, marilah kita ikuti sunnah Rasul. Mendahulukan sahabat-sahabat kita untuk sukses, sebelum kita pada akhirnya juga akan sukses. Karena inilah ternyata kunci sukses yang sesungguhnya. Coba terapkan di pekerjaan, atau bisnis atau sekolah. Insya Alloh, anda akan mengalami kesuksesan.

Wassalamualaikum wr wb.

Salam Sukses Luar Biasa Dahsyat.


0 komentar:

Post a Comment

 

Diary Harto :: Stop Dreaming Start Action Copyright © 2009 Gadget Blog is Designed by Ipietoon Blogger Templates Sponsored by Online Business Journal