Monday, June 22, 2009

Memenangkan Market Share Tujuan Utama ?

Assalamualaikum wr wb.

Dalam era kompetisi yang seperti sekarang ini banyak petinggi perusahaan berbeda dalam menyikapinya. Sebagai salah satu parameter ukuran keberhasilan perusahaan dalam memenangkan kompetisi adalah market share. Jika perusahaan berhasilkan memenangkan market share produknya, maka perusahaan tersebut sudah dianggap leading dalam memenangkan pasar.
Memenangkan market share menurut saya belum tentu juga inline dengan penghasilan (reveneu) yang dihasilkan, artinya jikalau market share menang belum tentu reveneu yang dihasilkan juga mengalahkan kompetitor.
Misal perusahaan rokok A, ketika unggul atau memenangkan market share perusahaan rokok B, belum tentu reveneu yang dihasilkan oleh perusahaan A jauh lebih baik dari perusahaan rokok B. Karena mungkin harga rokok B 2x lipat dari harga rokok B, sehingga revenue yang dihasilkan sama walaupun market share perusahaan B kalah dibandingkan dengan market share perusahaan A.

Contoh lain, seperti sabun, odol, parfum sampai kepada produk seluler (perdana atau voucher), analisa nya kurang lebih akan sama dengan case diatas.

Sehingga menurut saya, memenangkan kompetisi dengan memenangkan market share adalah hal yang wajar, namun kalau market share dijadikan satu-satunya parameter keberhasilan dalam mendistribusikan produk, saya kok kurang setuju ya...

Karena dalam satu perusahaan, goal yang paling utama adalah revenue. Kalaupun market share nya tumbuh dan bahkan unggul jauh dibandingkan dengan kompetitor, akan tetapi revenue nya terus turun buat apa ? Sama saja seperti ungkapan berikut ; "Lebih enak makan singkong beneran, daripada makan roti tetapi hanya dalam hayalan".

Nah yang paling menggelikan adalah apabila hanya gara-gara market share turun dan kemudian didahului oleh kompetitor, manajemen kebakaran jenggot dan mulai kelabakan tanpa strategi yang jitu membanjiri pasar dengan produknya, dengan harapan pasar akan kembali membeli produknya dan kembali memenangkan kompetisi.

Di masa krisis seperti ini, walau ada kebijakan shrinking budget kita tetap dituntut untuk bisa memenangkan pasar, mendistribusikan produk dan tetap menghasilkan revenue sesuai dengan yang ditargetkan perusahaan. Nah langkah apa yang paling tepat yaitu dengan memaintain pelanggan yang eksisting untuk tetap loyal dengan produk kita. Paling tidak kita bisa mengharapkan revenue yang sama dengan tahun kemarin, itu menurut saya sudah sangat bagus. Dengan komunikasi yang "mesra" antara perusahaan dan pelanggan, saya yakin pelanggan pasti merasa dipersonalkan (baca: diorangkan) oleh perusahaan, buat pelanggan nyaman dengan produk yang kita distribusikan, tanyakan kepada pelanggan kritik/saran buat perusahaan, berikan mereka perhatian walau itu kecil misal mengirimkan bunga saat pelanggan ulang tahun dsb. Pelanggan tersebut nantinya malah bisa menjadi free marketer agen perusahaan kita. Kok bisa ? Iya, karena dia puas dengan produk kita, dia akan menceritakan ke orang-orang, tidak perlu kita suruh, mereka akan jalan sendiri. Wow Amazing bukan ?

Kenapa tidak anda implementasikan ?
Saya pernah lontarkan ide ini ke beberapa teman, mereka bilang "wah kalau seperti itu kita akan capek mas !" Saya jawab, "oh iya pasti capek, tetapi kecapekan itu akan terbayar selama beberapa tahun ke depan, kalau mereka sudah menjadi free marketer kita, kita bisa memprioritaskan ke program yang lain".

Nah, sekarang tergantung kepada anda. Anda petinggi perusahaan atau pemilik perusahaan, tidak perlu panik, ketika market share produk anda tergrogoti oleh kompetitor. Yang perlu anda perhatikan adalah kontrol emosi anda, be creative, buat strategi yang jitu, maintain pelanggan eksisting, berdoa dan be a winner.

Salam Sukses...

Wassalamualaikum wr wb

0 komentar:

Post a Comment

 

Diary Harto :: Stop Dreaming Start Action Copyright © 2009 Gadget Blog is Designed by Ipietoon Blogger Templates Sponsored by Online Business Journal